Pluralisme Perspektif Pendidikan Islam

Relevansi Gagasan Abdurrahman Wahid Dalam Konteks Keindonesiaan

Authors

  • Muhammad Abdul Halim Sidiq Institut Agama Islam Syarifuddin Wonorejo Lumajang
  • Rohman Rohman Institut Agama Islam Syarifuddin Wonorejo Lumajang

Keywords:

Pluralisme, Pendidikan Islam, Abdurrahman Wahid

Abstract

Dalam sejarah perkembangan agama Islam, diketahui bahwa hijrahnya Nabi ke Madinah dengan tujuan menjamin keamanan masyarakat agamanya serta demi kondisi-kondisi yang dibutuhkan bagi penyiaran agama Islam. Di Madinah, Nabi mengeluarkan sebuah Piagam yang menjamin kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas, dengan menekankan kerjasama seerat mungkin antara muslim dengan non muslim untuk bekerjasama demi keamanan mereka bersama. Kecenderungan sekelompok kecil umat Islam yang sering bersikap keras terhadap penganut agama lain menurut Abdurrahman Wahid merupakan proses pendangkalan agama. Proses pendidikan dan dakwah Islam yang cenderung bersifat memusuhi, mencurigai, dan tidak mau mengerti agama lain merupakan faktor lain yang memperburuk hubungan antarumat beragama di Indonesia. Hal ini dilakukan baik oleh mubalig maupun guru-guru di sekolah. Padahal tidak ada ayat atau hadis nabi yang memerintahkan kaum Muslim bersikap keras demikian, apalagi terhadap agama-agama samawi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-02-15

How to Cite

Sidiq, M. A. H., & Rohman, R. (2015). Pluralisme Perspektif Pendidikan Islam: Relevansi Gagasan Abdurrahman Wahid Dalam Konteks Keindonesiaan. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 51–108. Retrieved from https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/61

Issue

Section

Article