SONGKOK CELLENG
(Self Identity dan Nasionalisme Kaum Santri)
DOI:
https://doi.org/10.36835/dakwatuna.v6i01.503Keywords:
Songkok Celleng, Self Identity, Nationalism, the SantriAbstract
Songkok Celleng is the mention of headgear for men in terms of the Madurese
community or often referred to as a cap and kopyah. The head covering or known as
Songkok Celleng is a complementary part in dressing for the santri (student in Islamic
Boarding School), traditional clothing in the community to clothing for bureaucrats
who have an implicit significance in its use. In this scientific work, the writer uses a
semiotic qualitative method according to Charles Sanders Pierce who specifically
describes that the sign is able to represent something else. In addition, Pierce also
defines the sign as something that can not be separated from the object of reference
and understanding of the subject of signs with trichotomy: representamen,
interpretants and objects. From the research conducted, the conclusions that can be
shown by the author are: (1) Songkok celleng (representamen) is a santri identity
containing philosophical meaning of obedience or submission (interpretant) in the
form of a head covering (object). (2) Songkok celleng is always present with the spirit
of nationalism introduced by the First President of Indonesia (Sukarno) that Songkok
Celleng is a national identity also strengthened by government regulations issued
during the Soekarno administration.
Downloads
References
Gunung Agung, 1984.
Bizawie, Zainul Milali .Laskar Ulama-Santri & Resolusi Jihad Garda Depan Menegakkan
Indonesia (1945-1949). Tangerang : Pustaka Compass, 2014.
Danessi, Marcel. Pesan,Tanda,dan Makna. Yogyakarta : Jalasutra, 2010.
______________. Nusa Jawa : Silang Budaya Batas-Batas Pembaratan Jilid I Jakarta :
PT Gramedia Pustaka, 1996.
DPRD Kab. Gresik, Sang Kopyah Simbol Nasionalisme yang Terlupakan. Gresik :
DPRD Kab. Gresik, 2016.
Geertz, Clifford. Agama Jawa : Abangan, Santri, Priyayi Dalam Kebudayaan Jawa .
Depok : Komunitas Bambu, 2017.
Geertz, Clifford. Agama Jawa : Abangan, Santri, Priyayi Dalam Kebudayaan Jawa .
Depok : Komunitas Bambu, 2017.
Hamka. Sejarah Umat Islam Pra- Kenabian hingga Islam di Nusantara. Jakarta : Gema
Insani, 2016.
Kartodirdjo, Sartono .dkk, Perkembangan Peradaban Priyayi. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press, 1993.
Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka, 1994.
Kuntowijoyo. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta : Tiara Wacana, 1987.
___________. Pengantar Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta, 1996.
M.C. Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Dadjah Mada University Press,
1991.
Miftahuddin. KH A. Wahid Hasyim Peletak Dasar Islam Nusantara. Bandung : Marja,
2017.
Nasruddin Sulaiman, dkk. Pakaian Adat Tradisional Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Aceh. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
Nawiyanto. Kesultanan Palembang Darussalam Sejarah dan Warisan Budayanya
Jember : Taruma Nusantara, 2016.
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional
Indonesia 3. Jakarta : PN Balai Pustaka, 1984.
Qosim, M. Sholeh, A. Afif Amrullah. Tuntunan Shalat. Jakarta : LTM-PBNU, 2014.
Rasyid, Hamid. Penutup Kepala Laki-Laki Etnis Aceh. Aceh : Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, 2008.
Rachman, Rio Febriannur. Dakwah Interaktif Kultural Emha Ainun Nadjib. Jurnal
Spektrum Komunikasi, 6(2), 1-9, 2018
Ritzer, George. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Kencana Prenada Group, 2007.
Rosyid, Ikhsan. Sarung & Demokrasi. Surabaya : Khalista, 2008.
Saifuddin, Achmad Fedyani .Antropologi Kontemporer : Suatu Pengantar Kritis
Mengenai Paradigma. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2005.
Zaini, A. Helmy Faishal .Nasionalisme Kaum Sarungan. Jakarta : PT Kompas Media
Nusantara, 2018.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.
Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam DAKWATUNA yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada Priciple Contact.
Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-ShareAlike (CC BY-SA).
Semua Informasi yang terdapat di DAKWATUNAÂ bersifat akademik. DAKWATUNAÂ tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalahgunaan informasi dari situs ini.