Penerapan Moderasi Beragama Melalui Kurikulum Pendidikan

Authors

  • Aminatuz Zahroh Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54471/bidayatuna.v5i2.1833

Keywords:

Religious moderation, Education curriculum

Abstract

One of the dynamics of Muslims today is the emergence of groups prioritising textual understanding of the Qur'an and Hadith. This group does not try to bring the knowledge of the texts to the context of their time. This group becomes radical, exclusive, intolerant, rigid, easy to disbelieve in other groups, easy to express hostility and conflict and sometimes even fight with fellow Muslims who disagree and commit acts of terrorism. On the other hand, some groups put forward contextualisation in understanding the texts excessively under the pretext of harmonising Islamic teachings with the conditions of the times. As a result, teachings emerged that were out of the text's true meaning and tended to be liberal. This group even dares to sue the qoth'i texts and interpret them based on a purely rational approach. The two groups are classified as extreme groups (tathorruf), namely, the first group is called tathorruf Yamani (extreme right), and the second group is tathorruf yasari (extreme left). The existence of these two groups is incompatible and even contradicts Islam's teachings, which are contained in the Qur'an and exemplified by the sunnah of the Prophet Muhammad. To overcome this problem, there must be a middle community (ummatan wasatha), a moderate community and mediate between the extreme right and the extreme left because the best of everything is when it is in the middle (khoirul umuuri ausathuha). Applying religious moderation through the educational curriculum is a solution to print wasatha people.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arbayah. (2013). Model Pembelajaran Humanistik. Dinamika Ilmu Vol 13. No. 2, Desember, 205.

Azra, Azyumardi et al., Ensiklopedi Islam 4. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001.

______________. Surau: Pendidikan Islam Tradsional dalam Transisi dan Modernisasi. Jakarta: Logos, 2003.

Baharuddin, M. M. (2009). Pendidikan Humanistik, Konsep, Teori dan Aplikasi Praktis dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: AR-Ruzz Media

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustakan, 1997.

Echols, John M. dan Hassan Shadily, an Indonesian-English Dictionary, Jakarta: Gramedia, 1994.

Farid, Achmad & Subahri, Bambang. AJEM PEKANGA nalisis Pesan Dakwah pada Tradisi Masyarakat Pandalungandi Desa Ranuyoso. DAKWATUNA Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam. Volume 7, Nomor 2, Agustus 2021. DOI: https://doi.org/10.54471/dakwatuna.v7i2.1221

Ghofur, Abdul., Ghulam, Zainil & Subahri, Bambang. Nanggeleh: Kajian Filosofis dan Psikologi Dakwah Petani Pandalungan. Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam. Vol. 8, no.1 (Februari 2022).

Ginsburg, H. dan Opper, S. (1988). Piaget's theory of intellectual development. Third Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall dan Opper, 1988)

Haryu. (2006). Aplikasi Psikologi Humanistik dalam Pendidikan di Indonesia. Tadrîs Volume 1.Nomor 1. , 77

Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan, Vol. 17 No. 1 Juni , 66.

Imam Syafe’i. Tujuan Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015 P. ISSN: 20869118

James P. Spradley, Metode Etnografi. (Terj. Misbah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), 5.

Mastuhu. (2003). Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21. Yogyakarta: Safiria Insani Press-Magiter Studi Islam UII.

Nuha, Ahmad Arif Ulin & Subahri, Bambang. Deotoritasi Guru di Era New Media. Bidayatuna Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah. VOL 3 NO 2 (2020): OKTOBER. DOI: https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v3i2.616

Siti Khasinah. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam Dan Barat. Jurnal Ilmiah Didaktika Februari 2013 VOL. XIII, NO. 2, 296-317

Sunyoto, Agus. Atlas Wali Songo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo sebagai Fakta Sejarah. Jakarta: IIMAN. 2016.

Sutarto, Ayu. “Pendekatan Kebudayaan: Wacana Tandingan untuk Mendukung Pembangunan di Provinsi Jawa Timur”, dalam Ayu Sutarto dan Setya Yuwana (et.als). Pendekatan Kebudayaan dalam Pembangunan Provinsi Jawa Timur. Jember: Kompyawisda. 2004.

__________. “Sekilas tentang Masyarakat Pandalungan,” Makalah dalam pembekalan Jelajah Budaya 2006 yang diselenggarakan oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, tanggal 7-10 Agustus 2006.

Subahri, Bambang. Pesan Simbolik Tradisi Sandingan Pada Masyarakat Pandalungan Di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang. Dakwatuna: Jurnal dakwah dan komunikasi islam (ISSN: 2443-0617). VOL 4 NO 2 (2018): AGUSTUS

Sudarwan Darnim, K. (2011). Psikologi Pendidikan; dalam Perspektif Baru. Bandung: CV. Alfabeta.

Syarifuddin, A. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. TA’DIB, Vol. XVI, No. 01, Edisi Juni, 115.

Zuhairini. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta; Bumi Aksara.

Downloads

Published

2022-10-22

How to Cite

Zahroh, A. (2022). Penerapan Moderasi Beragama Melalui Kurikulum Pendidikan. Bidayatuna Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah, 5(2), 230–243. https://doi.org/10.54471/bidayatuna.v5i2.1833

Issue

Section

Articles